Tata Kelola

Kerangka Tata Kelola

Kerangka tata kelola membentuk fondasi strategi keamanan siber, menyediakan panduan terstruktur untuk mengelola dan mengoptimalkan pengiriman layanan TI. Kerangka kerja utama meliputi COBIT, yang mendukung tata kelola TI perusahaan, dan kerangka ITIL, seperangkat praktik terbaik untuk manajemen layanan TI yang selaras dengan kebutuhan bisnis. Selain itu, Kerangka Kerja Keamanan Siber NIST (CSF) menawarkan kerangka kebijakan panduan keamanan komputer tentang bagaimana organisasi sektor swasta dapat menilai dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons serangan siber. Model FAIR (Factor Analysis of Information Risk) mengkuantifikasi risiko, sementara standar ISO/IEC menetapkan panduan dan prinsip umum untuk memulai, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan manajemen keamanan informasi di dalam organisasi. Kerangka Kerja COSO berfokus pada kontrol internal, dan RACI Matrix membantu mendefinisikan peran dan tanggung jawab dalam sebuah proyek.

Keterlibatan Manajemen Eksekutif

Tata kelola keamanan siber memerlukan keterlibatan manajemen eksekutif untuk pengawasan yang efektif dan penyelarasan strategis. Dalam Kepemimpinan Keamanan Siber, eksekutif mempelopori inisiatif keamanan siber dan mengintegrasikannya ke dalam budaya perusahaan. Keterlibatan di Tingkat Dewan memastikan bahwa dewan memahami lanskap risiko siber dan posisi keamanan siber organisasi. Pengambilan Keputusan Strategis melibatkan eksekutif untuk menyelaraskan strategi keamanan siber dengan tujuan bisnis. Pengalokasian Anggaran dan Dukungan Sumber Daya penting untuk menyediakan sumber daya yang memadai untuk inisiatif keamanan siber. Partisipasi Manajemen Krisis mempersiapkan eksekutif untuk merespons insiden keamanan siber, sementara Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan memastikan transparansi dan kepercayaan.

Manajemen Risiko

Dalam konteks tata kelola, manajemen risiko melibatkan identifikasi, analisis, dan mitigasi risiko untuk melindungi aset informasi organisasi. Identifikasi Risiko adalah proses mengenali risiko potensial yang dapat mempengaruhi keamanan siber organisasi. Analisis Risiko menilai dampak dan probabilitas potensi risiko yang diidentifikasi, sedangkan Mitigasi Risiko melibatkan pengembangan strategi untuk meminimalkan kerentanan. Pemantauan Risiko yang berkelanjutan memastikan posisi risiko organisasi beradaptasi dengan ancaman yang muncul. Komunikasi Risiko melibatkan penyebaran strategi manajemen risiko kepada pemangku kepentingan untuk memastikan pemahaman dan komitmen.

Kepatuhan

Kepatuhan keamanan siber memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan standar yang berlaku untuk operasi organisasi. Peraturan Global seperti GDPR mempengaruhi praktik perlindungan data di seluruh dunia. Berbagai Kerangka Kerja dan Standar seperti ISO/IEC 27001 memberikan panduan yang andal untuk menetapkan praktik keamanan yang kuat. Organisasi harus menangani Kepatuhan Sektor Spesifik yang melayani peraturan industri tertentu. Audit dan Pelaporan Kepatuhan memverifikasi kepatuhan, sementara Kepatuhan Hukum dan Kontraktual memastikan bahwa kewajiban kontraktual terpenuhi.

Kebijakan & Prosedur

Kebijakan dan prosedur yang efektif memberikan pendekatan yang konsisten untuk tata kelola di seluruh organisasi. Kebijakan Keamanan menetapkan arah untuk posisi keamanan organisasi, dan Prosedur Keamanan memberikan instruksi langkah demi langkah tentang penerapan kebijakan ini. Organisasi menciptakan Standar dan Pedoman untuk menetapkan konsistensi. Tata Kelola dan Tinjauan secara teratur memastikan kebijakan terkini dan efektif dalam menghadapi ancaman yang muncul.

Privasi Data

Tata kelola privasi data melibatkan pengelolaan data pribadi sesuai dengan undang-undang dan peraturan privasi. Proses seperti Pengumpulan & Minimalisasi Data memastikan hanya data yang diperlukan yang dikumpulkan dan disimpan. Kebijakan Penyimpanan & Pembuangan Data mengatur manajemen siklus hidup data. Klasifikasi & Pelabelan Data mengatur data berdasarkan sensitivitas dan nilainya. Manajemen Persetujuan Pengguna menghormati preferensi pengguna. Privasi berdasarkan Desain & Default mengintegrasikan prinsip-prinsip privasi ke dalam sistem sejak awal, sementara Akses & Berbagi Data memastikan akses yang terkendali. Penilaian Dampak Privasi mengevaluasi risiko, dan teknik seperti Anonimisasi & Pseudonimisasi melindungi identitas. Transfer Data Lintas Batas mematuhi peraturan internasional, dan proses Pemberitahuan Pelanggaran Data mengelola pelaporan pelanggaran.

Kesadaran

Kesadaran keamanan sangat penting untuk membangun budaya tempat kerja yang sadar akan keamanan. Pelatihan Kesadaran Keamanan mendidik karyawan tentang potensi ancaman dan respons yang tepat. Simulasi Phishing menguji responsivitas karyawan terhadap serangan phishing. Program Keamanan Onboarding Karyawan memastikan karyawan baru memahami protokol keamanan. Program Kesadaran Tingkat Eksekutif melibatkan para pemimpin dengan wawasan tentang keamanan siber. Program Kesadaran yang Dikhususkan memenuhi kebutuhan tim tertentu, dan Jaringan Juara Keamanan memberdayakan para pendukung di dalam departemen. Mengukur Efektivitas Kesadaran menyediakan metrik untuk menilai dampak program.

We use cookies

We use cookies to ensure you get the best experience on our website. For more information on how we use cookies, please see our cookie policy.